Minggu, 15 November 2009

aNekdot sAgitarius

Sagitarius itu ada yang bilang sosok individu yang mempunyai sikap optimistis dan ceria, dan suka melakukan segala sesuatu secara besar, jadi katanya aneh bila dilakukan secara bertahap. Walaupun terkadang merasa susah, namun cenderung menyembunyikan kemurungannya dari penglihatan orang lain. Andaikata begitu sedih sehingga tidak sanggup menutupi perasaan, orang lain biasanya akan merasa simpatik dan ingin menolong, sebab (katanya) sendiri cenderung murah hati dan cepat menampilkan diri untuk membantu sesama manusia.
Andaikata Sagitarius tidak bisa mengendalikan kehidupannya sendiri, lebih cepat merasa tertekan, sebab mempunyai semangat yang tinggi dan tidak tahan dikurung terlalu lama. Hal ini membuat Sagitarius senang dengan tempat yang terbuka, alam pegunungan, udara segar, olahraga, dsb. Kebebasan untuk mempunyai banyak pengalaman yang beranekaragam merupakan kebutuhan pokok. Oleh karena itu, kehidupan sosok sagitarius akan lebih penuh variasi ketimbang orang lain.
Banyak di antara orang Sagitarius suka mengembara atau sempat pindah ke berbagai tempat, bahkan ke negara asing. Dorongan akan perluasan juga menciptakan pengembaraan secara intelektual, misalnya melalui membaca, belajar, atau mengajar. Di kalangan Sagitarius banyak yang tertarik pada filsafat, kerohanian, atau bidang lain yang menyangkut pertanyaan-pertanyaan mendasar dari arti kehidupan. Oleh karena itu, wawasan aku mungkin lebih luas ketimbang kebanyakan orang. Pada dasarnya aku bersikap toleran terhadap cara orang lain dan menerima mereka apa-adanya. Walaupun demikian, dalam hal etika aku mungkin sedikit fanatik. Pakungan aku terhadap kelakuan yang benar dan kelakuan yang salah mungkin berbeda dengan pakungan orang lain, tetapi aku masih memegangnya sangat kuat. Bila seseorang melanggar stakur etika versi aku, maka aku cepat marah dan tidak mudah memaafkannya, kecuali bila orang itu sangat menyesali perbuatannya.
Sagitarius acapkali idealis, apapun yang diidamkan akan dikejar dengan penuh semangat. Ada yang bilang, sifat ini biasanya mempunyai banyak rejeki. Hal ini dikarenakan pikirannya yang positif. Sikap optimis dan pakungan luas orang seperti ini cenderung membuatnya lebih mampu meraih kesempatan yang mungkin tidak terlihat oleh orang yang pikirannya lebih pesimis. Namun, terkadang orang Sagitarius juga terlalu optimis, sampai mereka lupa akan pentingnya hal yang tampak sepele tetapi mungkin dapat merusak rencananya yang muluk-muluk. Keinginan untuk melakukan segala sesuatu secara besar merupakan salah satu ciri khas Sagitarius. Namun, ciri yang sama juga dapat membuatnya bertindak berlebihan dalam hal apa saja, termasuk di dalamnya soal makanan, minuman, atau kesenangan. Penampilan yang ceroboh menunjukkan kurangnya unsur disiplin dalam kehidupan, yang dapat mengacu pada masalah yang lebih merugikan juga… Kebanyakan orang juga melihat Sagitarius lebih tertutup dan basa basi. Meyakini kejujuran adalah akibat keinginan agar kehidupan tetap lurus dan tidak berbelit-belit. Meski acapkali terlalu banyak basa-basi justru menghambat komunikasi yang berkualitas.

Jadi…menjadi sagitarius,..tidak terlalu buruk bukan..yang terburuk adalah tidak melakukan apa-apa untuk hidup kedepan,..mengandalkan ramalan tangan dan pujian..

how poor are we..?

perSahabatan

di sebuah persahabatan ada sebuah perselisihan yang akan membuat kita menjadi marah atau benci tapi di balik itu semua kalau kita bisa menyatu kembali maka akan terjalin persahabatan yang akan menjadi lebih kuat.
ketika seorang sahabat meniggalkan kita tetes demi tetes airmata keluar dari kedua mata.
itu terjadi pada diriku....
sahabat semangat hidup bagi kita semua.jangan pernah kamu meninggalkan sahabat kamu.
pohon tidak akan di senut pohon kalau ga ada batangnya.
persahabatan tak akan mantap kalau tidak ada perselisihan.
perselisihan telah kami alami pada waktu dahulu...
dan sekarang menjadi sahabat yang kokoh dan tak tergoyahkan.
misteri persahabatan masih dipertanyakan dalam hati ini.

dikala semua kenangan yang kita jalin di situ pula akan tersipan di hati kita.
mana mungkin kenangan itu bisa hilang begitu saja dalam hati kita.
gw yakin kalu semua kenangan itu masih ada dalam diri kita.
ketika kalian merasa rindu pada teman kalian jangan pernah lupakan kenangan yang pernah kita jalin bersama

Sabtu, 14 November 2009

siMple is tHe best

hehehe..........
ternyata para cowok itu penasaran dengan aksesoris milik para cewek mulai dri bandana, kalung sampai sandal, karena bentuknya yang unik, ribet dan beraneka ragam. Wajar sih kalau mereka pusing, karena mereka lebih menyukai barang atau aksesoris yang praktis dan lebih simple. Kalau menurut Troy L Parrish MA, konselor asal Amerika, cowok memerlukan benda yang praktis karena mereka aktif bergera. Benda yang terlalu banyak variasi hanya akan memperlambat gerakannya. Jadi, semakin sederhana bentuk bendanya cowok semakin senang memakainya.

Pemanasan Global

Pemanasan global yang berakibat pada perubahan iklim (climate change) belum menjadi mengedepan dalam kesadaran multipihak. Pemanasan global (global warming) telah menjadi sorotan utama berbagai masyarakat dunia, terutama negara yang mengalami industrialisasi dan pola konsumsi tinggi (gaya hidup konsumtif).

Tidak banyak memang yang memahami dan peduli pada isu perubahan iklim. Sebab banyak yang mengatakan, memang dampak lingkungan itu biasanya terjadi secara akumulatif. Pada titik inilah masalah lingkungan sering dianggap tidak penting oleh banyak kalangan, utamanya penerima mandat kekuasaan dalam membuat kebijakan.

Perubahan iklim akibat pemanasan global (global warming), pemicu utamanya adalah meningkatnya emisi karbon, akibat penggunaan energi fosil (bahan bakar minyak, batubara dan sejenisnya, yang tidak dapat diperbarui). Penghasil terbesarnya adalah negeri-negeri industri seperti Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Kanada, Jepang, China, dll. Ini diakibatkan oleh pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat negera-negara utara yang 10 kali lipat lebih tinggi dari penduduk negara selatan.

Untuk negara-negara berkembang meski tidak besar, ikut juga berkontribusi dengan skenario pembangunan yang mengacu pada pertumbuhan. Memacu industrilisme dan meningkatnya pola konsumsi tentunya, meski tak setinggi negara utara. Industri penghasil karbon terbesar di negeri berkembang seperti Indonesia adalah perusahaan tambang (migas, batubara dan yang terutama berbahan baku fosil). Selain kerusakan hutan Indonesia yang tahun ini tercatat pada rekor dunia ”Guinnes Record Of Book” sebagai negara tercepat
yang rusak hutannya.

Menurut temuan Intergovermental Panel and Climate Change (IPCC). Sebuah lembaga panel internasional yang beranggotakan lebih dari 100 negara di seluruh dunia. Sebuah lembaga dibawah PBB, tetapi kuasanya melebihi PBB. Menyatakan pada tahun 2005 terjadi peningkatan suhu di dunia 0,6-0,70 sedangkan di Asia lebih tinggi, yaitu 10. selanjutnya adalah ketersediaan air di negeri-negeri tropis berkurang 10-30 persen dan melelehnya Gleser (gunung es) di Himalaya dan Kutub Selatan.

Secara general yang juga dirasakan oleh seluruh dunia saat ini adalah makin panjangnya musim panas dan makin pendeknya musim hujan, selain itu makin maraknya badai dan banjir di kota-kota besar (el Nino) di seluruh dunia. Serta meningkatnya cuaca secara ekstrem, yang tentunya sangat dirasakan di negara-negara tropis. Jika ini kita kaitkan dengan wilayah Indonesia tentu sangat terasa, begitu juga dengan kota-kota yang dulunya dikenal sejuk dan dingin makin hari makin panas saja. Contohnya di Jawa Timur
bisa kita rasakan adalah Kota Malang, Kota Batu, Kawasan Prigen Pasuruan di Lereng Gunung Welirang dan sekitarnya, juga kawasan kaki Gunung Semeru. Atau kota-kota lain seperti Bogor Jawa Barat, Ruteng Nusa Tenggara, adalah daerah yang dulunya dikenal dingin tetapi sekarang tidak lagi.

Meningkatnya suhu ini, ternyata telah menimbulkan makin banyaknya wabah penyakit endemik “lama dan baru” yang merata dan terus bermunculan; seperti leptospirosis, demam berdarah, diare, malaria. Padahal penyakit-penyakit seperti malaria, demam berdarah dan diare adalah penyakit lama yang seharusnya sudah lewat dan mampu ditangani dan kini telah mengakibatkan ribuan orang terinfeksi dan meninggal. Selain itu, ratusan desa di pesisir Jatim terancam tenggelam akibat naiknya permukaan air laut, indikatornya serasa makin dekat saja jika kita tengok naiknya gelombang pasang di minggu ketiga bulan Mei 2007 kemarin. Mulai dari Pantai Kenjeran, Pantai Popoh Tulungagung, Ngeliyep Malang dan pantai lain di pulau-pulau di Indonesia.

Untuk negara-negara lain meningkatnya permukaan air laut bisa dilihat dengan makin tingginya ombak di pantai-pantai Asia dan Afrika. Apalagi hal itu di tambah dengan melelehnya gleser di gunung Himalaya Tibet dan di kutub utara. Di sinyalir oleh IPCC hal ini berkontribusi langsung meningkatkan permukaan air laut setinggi 4-6 meter. Dan jika benar-benar meleleh semuanya maka akan meningkatkan permukaan air laut setinggi 7 meter pada tahun 2012. Dan pada 30 tahun kedepan tentu ini bisa mengancam kehidupan pesisir dan kelangkaan pangan yang luar biasa, akibat berubahnya iklim yang sudah bisa kita rasakan sekarang dengan musim hujan yang makin pendek sementara kemarau semakin panjang. Hingga gagal panen selain soal hama, tetapi akibat kekuarangan air di tanaman para ibu-bapak petani banyak yang gagal.

Lantas dengan situasi sedemikian rupa apa yang dibutuhkan oleh dunia kecil “lokal” dan kita sebagai individu penghuni planet bumi? Yang dibutuhkan adalah REVOLUSI GAYA HIDUP, sebab dengan demikian akan mengurangi penggunaan energi baik listrik, bahan bakar, air yang memang menjadi sumber utama makin berkurangnya sumber kehidupan.

Selain itu perlunya melahirkan konsesus yang membawa komitmen dari semua negara untuk menegakkan keadilan iklim. Seperti yang sudah dilakukan oleh Australia yang mempunyai instrumen keadilan iklim, melalui penegakan keadilan iklim dengan membentuk pengadilan iklim. Dimana sebuah instrumen yang mengacu pada isi Protokol Kyoto yang menekankan kewajiban pada negara-negara Utara untuk membayar dari hasil pembuangan emisi karbon mereka untuk perbaikan mutu lingkungan hidup bagi negara-negara Selatan.

Dalam praktek yang lain saatnya kita mulai menggunakan energi bahan bakar alternatif yang tidak hanya dari bahan energi fosil, misalnya untuk kebutuhan memasak. Menggunakan energi biogas (gas dari kotoran ternak) seperti yang dilakukan komunitas merah putih di Kota Batu. Desentraliasasi energi memang harus dilakukan agar menghantarkan kita pada kedaulatan energi dan melepas ketergantungan pada sentralisasi energi yang pada akhirnya harganya pun makin mahal saja.

Sedangkan untuk para pengambil kebijakan harusnya mengeluarkan policy yang jelas orientasinya untuk mengurangi pemanasan global. Misalnya menetapkan jeda tebang hutan di seluruh Indonesia agar tidak mengalami kepunahan dan wilayah kita makin panas. Menghentikan pertambangan mineral dan batubara seperti di Papua, Kalimantan, Sulawesi, hal ini bisa dilakukan dengan bertahap mulai dari meninjau ulang kontrak karyanya terlebih dahulu. Selanjutnya kebijakan progressive dengan mempraktekkan secara nyata jeda tebang dan kedaulatan energi harus dilakukan jika kita tidak mau menjadi kontributor utama pemanasan global.

Iklim memang mengisi ruang hidup kita baik secara individu maupun sosial, maka tidak mungkin menegakkan keadilan iklim tanpa melibatkan kesadaran dan komitmen semua pihak. Bahwa tidak bisa dibantah, kita hidup dalam ekosistem dunia “perahu” yang sama, sehingga jika ada bagian yang bocor dan tidak seimbang, sebenarya ini merupakan ancaman bagi seluruh isi perahu dan penumpangnya. Maka merevolusi gaya hidup kita untuk tidak makin konsumtif sangat mendasar dilakukan sekarang juga oleh seluruh umat manusia. Sebab dengan begitu kita bisa menempatkan apa yang kita butuhkan bisa ditunda tidak, yang harus kita beli membawa manfaat atau tidak dan apakah yang kita beli bisa digantikan oleh barang yang lain yang ramah lingkungan?

Ini semua adalah cerminan bagi mereka yang berusaha dan sadar sepenuh hati demi keberlanjutan kehidupan sosial (sustainable society) yang berkeadilan secara sosial, budaya, ekologis dan ekonomi. Inilah tindakan nyata untuk meraih kedaulatan energi dan melepaskan ketergantungan terhadap energi fosil yang sekarang telah dikuasai oleh korporasi modal. Sekarang siapapun bisa memilih, mau jadi kontributor pemanasan global yang berdampak pada perubahan iklim dan suhu yang makin panas? Atau mau menjadi bagian dari pelaku ”penyejukan global” dengan mengubah pola konsumsi dan gaya hidup dari sekarang juga? Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Mari bertindak nyata untuk masa depan bersama.

greeN staTionaRy

Buku dan berbagai alat tulis adalah hal yang paling dekat dengan hidup kita sehari-hari. Mulai dari ke sekolah sampai pergi les, benda yang satu ini nggak pernah ketinggalan. Sayangnya, penggunaan stationary oleh manusia juga membawa dampak negatif buat alam. Banayak dari peralatan ini yang dibuang begitu habis. Dan untuk memproduksinya kembali, nggak hanya prosesnya yang panjang, tetapi efeknya juga kurang baik buat lingkungan. Untuk mengakalinya, sekarang sudah banyak green stationary! Sama fungsinya, sama kerennya tetapi lebih ramah lingkungan.

Minggu, 08 November 2009

sAhabat.............
aDa di kaLa suKa maUpun duka
sLalu berSama di seTiap waKtu
meReka bIsa meNerima keKurangan daN kelEbihan kiTa
meReka biSa mengerTi dengaN keadAan kiTa

Minggu, 25 Oktober 2009

Jika Cinta Dia

Jika cinta dia......
jujur lah padaku.......
Tinggalkan aku disini tanpa senyumanmu.......
jika cinta dia......
Ku coba mengerti.......
mungkin kau bukan cinta sejati di hidupku.......